SESEORANG YANG ISTIMEWA BUKAN YANG SELALU DI DEPAN MATA DAN BUKAN JUGA YANG SENANTIASA DI SISI KITA, TAPI DIA YANG SELALU SETIA DI HATI DAN SELALU MENGINGAT KITA DALAM SETIAP BISIKAN DOANYA

Minggu, 24 April 2011

contoh pidato mendidikan (2 lembar)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبراكته
الحمد الله وصلاة وسلام على اشرف انبيا و المرسلين وعلى اله و صحبه اجمعين. امبعد
Yang kami hormati Bpk. Kepala sekolah SMA Wahid Hasyim
Yang kami hormati Para Bapak dan ibu Guru
Khususnya ibu Dewi yang sabar membimbing dan mengajari kita semua, demi masa depan kita yang lebih baik dan terarah.
Dan tak lupa pula Sahabat dan sahabati yang senasib dan seperjuangan dalam menuntut ilmu di sini.

Tiada yang pantas kami utarakan pada kesempatan kali ini, melainkan puja dan puji syukur kepada Allah atas segala nikmat, karunia dan hidayah-Nya yang tak bisa kita hitung karena begitu banyaknya, sehingga sampai detik ini kitapun masih bisa berkumpul di tempat ini, tempat majlis ilmu yang insyaallah barokah, amin.
Shalawat dan Salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita sang revolusioner peradaban dunia yaitu nabi besar Muhammad SAW, yang membawa peradaban dunia dari kegelapan menuju peradaban yang terang bederang yakni Islam wal Iman.
Sahabat-sahabati yang saya hormati,
Perputaran jaman ini semakin cepat, ilmu pengatahuan pun semakin penting untuk menghadapi kehidupan seperti ini, jika kita tidak berilmu, maka kita akan dilindas oleh kehidupan, dan hanya akan manjadi orang-orang terbelakang, yang tak berilmu dan berwawasan luas, menjadi picik pikirannya dan kurang bijaksana dalam mengambil tindakan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan kita, agar kita menjadi orang yang berilmu.
Karena begitu pentingnya sebuah ilmu, nabi Muhammad pun pernah berkata, yang artinya “ tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai keliang lahat”. Maksudnya adalah kita di perintahkan untuk mencari ilmu hingga akhir hayat kita. Orang arab pun punya pepatah tentang menuntut ilmu, yang sering kita dengar “ tuntutlah ilmu walaupun ke negri cina”. Kita orang Indonesia juga punya pepatah yang tak kalah bagusnya, “ rajin pangkal pandai, malas pangkal bodoh”
Sahabat-sahabati yang tercinta
Sedikit saya ulas beberapa keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
Yang pertama ,“Ah Teori!”
Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah.
Yang kedua, “Saya sudah tua, sulit untuk belajar dan menghafal”.
Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
Yang ke tiga, “Tidak ada waktu”.
Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?
Inilah tiga hal yang sering menjadi penghambat motivasi belajar kita. Semua mitos ini sudah terjawab. Dan kita harusnya sudah mulai mau belajar, Miliki motivasi belajar yang tinggi!
Sahabat-sahabati yang tercinta
Terkadang kita mengartikan pedidikan adalah sekolah, dan sekolah adalah pendidikan. Padahal hal yang seperti ini kurang tepat. Karena dimanapun kita berada, secara tidak sadar itu merupakan tempat pendidikan, sebagaimana kata pepatah, “Dunia dan seisinya adalah sekolahku, seluruh manusia adalah guruku”.
Sekedar tambahan. Secara teori, pendidikan dibagi menjadi tiga bagian, Yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan resmi yang ada badan hukumnya dalam pemerintahan, contoh pendidikan ini adalah sekolah, kampus, dan sejenisnya. Sedangkan informal contoh kecilnya adalah pendidikan keluarga, masyarakat. Pendidikan ini tidak ada dasar hukum dalam pemerintahan, tetapi dampaknya luar biasa terhadap diri kita. Karena waktu yang yang paling banyak kita habiskan adalah di tempat ini, keluarga, masyarakat dan sahabat-sahabat kita. Pendidikan yang ketiga adalah pendidikan nonformal, pandidikan ini contohnya, Diniyah, TPQ, dll. Oleh karena itu, mari belajar dimanapun kita berada.
Sahabat-sahabati yang tercinta,
Kesimpulannya bahwa, kita haruslah tetap semangat dalam belajar, bersyukur karena kita masih bisa mengenyam pendidikan sampai saat ini, padahal banyak sekali teman-teman disekitar kita yang ingin bersekolah, ingin meneruskan pendidikannya, akan tetapi karena keterbatasan biaya, mereka hanya bisa berkeinginan tetapi tidak bisa seperti kita.
Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sesungguhnya kesempatan yang kita dapatkan.
Sekian dari kami, kurang dan lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,
وبلله توفق والهدايه والسلا عليكم ورحمة الله ورحمة الله وبراكته

0 komentar:

Posting Komentar